Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan
oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas
kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian
memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun"
(kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan
mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka
dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.
Sejak
tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai
Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau,
hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan
hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah elang laut dada putih,
penyu sisik, dan penyu hijau.
Tumbuhan
yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru
(Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah.
Ombak di
Karimunjawa tergolong rendah dan jinak, dibatasi oleh pantai yang kebanyakan
adalah pantai pasir putih halus.
Karimunjawa
berpenduduk lebih dari 8.000 jiwa di lima pulau yang berpenghuni. Tiga suku
utama yang menghuni Karimunjawa adalah suku Jawa
yang bertani dan memproduksi alat kebutuhan rumah tangga, suku Bugis
yang adalah pelaut andal sehingga berprofesi sebagai nelayan, dan suku Madura
yang juga berprofesi sebagai nelayan tetapi memiliki kelebihan membuat ikan
kering.